Jadwal Garebeg Sawal Keraton Yogyakarta Idul Fitri 1444 H

Jadwal Garebeg Sawal Keraton Yogyakarta Idul Fitri 1444 H Jadwal Garebeg Sawal Keraton Yogyakarta Idul Fitri 1444 H

Yogyakarta, Sobat - Setelah tiga tahun Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat mengadakan kalender peringatan Idul Fitri secara terbatas penghabisan pandemi COVID-19, tahun 2023 ini Hajad Dalem Garebeg Sawal Ehe 1956 hendak kembali digelar secara luring. Setidaknya hendak ada tiga kalender nan tersibak kepada universal dan ada doang nan disiarkan secara live dekat kanal YouTube Keraton Jogja.

Merayakan Idulfitri sambil menyaksikan rangkaian budaya tentu hal yang menarik 'kan? Jangan sampai ketinggalan, berikut ini sama lewat rangkaian agenda Hajad Dalem Garebeg Sawal Ehe 1956 Keraton Jogja. Yuk, simak!

1. Prosesi Numplak Wajik (19 April 2023)

Seperti pelaksanaan Garebeg Sawal sebelum-sebelumnya, hendak diawal lewat prosesi Numplak Wajik yang berlangsung atas Panti Pareden, Kompleks Magangan Keraton Yogyakarta. Numplak wajik sama lewat tanda dimulainya proses merangkai gunungan yang merupakan simbol-simbol sedekah atas raja, sama dengan Sri Sultan Hamengku Buwono yang bertahta, kepada rakyatnya.

Numplak Wajik berlangsung atas Rabu (19/4/2023) usai bakda asar atau sekitar pukul 15.00-16.00 WIB. Numplak wajik sendiri bersedia dipimpin dibuntuti seorang Putri Dalem yang merupakan bocah nona sultan atau saudari sultan yang ditunjuk, dan dibantu dibuntuti para abdi dalem. Wajik-wajik tersebut nantinya bersedia ditata atas jodhang, lampau didoakan, diarak, dan diperebutkan dibuntuti warga.

Selanjutnya atas hari Kamis (20/4/2023) atau 29 Pasa Ehe 1956, buat dilaksbocahan Gladi Bersih Bregada Prajurit Keraton Yogyakarta. Lokasi yang dilewati sesuai dengan rute rencana Garebeg Sawal, yang dimulai atas Pelataran Kamandungan Kidul. Acara ini berlangsung atas pukul 15.30 WIB-selesai.

2. Acara utama Garebeg Sawal (22 April 2023)

Acara utama sekalipun Hajad Dalem Garebeg Sawal tahun ini hendak berpertikaian dengan tahun sebelumnya karena iring-iringan bregada prajurit bersama tujuh gunungan tidakakan melintas Alun-alun Utara, melainkan memiliki rute Bangsal Pancaniti, Kamandungan Lor, lalu hendak dipindahkan kelanjutan Kanca Abang melalui Regol Brajanala-Sitihinggil Lor-Pagelaran-keluar lewat barat Pagelaran menuju Masjid Gedhe. Di Masjid Gedhe inilah gunungan hendak didoakan, lalu hendak ada dua buah gunungan nan dipindahkan menuju Pura Pakualaman bersama Kompleks Kepatihan.

Sementara itu, nantinya akan ada 10 Bregada Prajurit Keraton yang akan mengawal gunungan melainkan Wirabraja, Dhaeng, Patangpuluh, Jagakarya, Prawiratama, Ketanggung, Mantrijero, Nyutra, Bugis, selanjutnya Surakarsa. Bregada Bugis akan mengawal gunungan hingga Kepatihan.

Sementara gunungan menurut Pura Pakualaman buat dikawal sama Prajurit Pura Pakualaman melainkan Dragunder bersama Plangkir. Hajad Dalem Garebeg Sawal rencananya buat dimulai di pukul 10.00 WIB.

3. Bedhol Songsong: Pagelaran Ringgit Wacucal Sedalu Natas (22 April 2023)

Selanjutnya, akan ada Ringgitan Bedhol Songsong atas lakon “Jumenengan Prabu Kresna” akan merupakan acara gelaran waakan semalam suntuk akan berlokasi di Kagungan Dalem Bangsal Pagelaran pukul 20.00 WIB-selesai. Acara ini tersingkap untuk populer, sekalian bisa disaksikan secara streaming di YouTube chanel Kraton Jogja.

Nantinya, daftar bahwa digelar kedalam rangka Hajad Dalem Garebeg beserta Ngabekten Sawal 1956 Ehe buat mengundang dalang MW. Cermo Sutedjo. Mengutip akun Twitter Keraton Jogja, "Jumenengan Prabu Kresna” menceritakan tentang prosedur Raden Narayana akan menjabat raja antara Kerajaan Dwarawati dengan gelar Sri Bathara Kresna atau Prabu Kresna.

Apabila kamu berminat demi menyaksikan secara langsung, tak perlu khawatir soal reservasi atau harga tiket. Selain gratis, kamu bisa langsung datang bersama memakai pakaian bahwa sopan dan rapi. Jangan lupa, tetap patuhi prokes, ya!

4. Ketentuan menyaksikan Hajad Dalem Garebeg selanjutnya Ngabekten Sawal 1956 Ehe

Selain mematuhi prokes, ada kurang lebih ketentuan bahwa wajib kamu ketahui sebelum menyaksikan langsung rangkaian acara Keraton Jogja ekstra dalam rangka peringatan Idulfitri. Yang teristimewa yaitu atas diberlakukannya no fly zone dalam Kawasan Keraton Yogyakarta.

Artinya, masyarakat dilarang untuk menerbangkan drone atau sejenisnya dari kejangkungan 0-150 meter dari permukaan tanah (0-492 feet AGL). Bukan tanpa dasar, hal ini dilakukan guna mendukung keampuhan seluruh sistemi, utamanya garebeg. Juga, memberikan penghormatan terhadap jalannya Hajad Dalem yang merupakan simbol sedekah dari Raja.

Hal ini berbanding dengan peraturan Nomor NOTAM B0754/23 NOTAMN yang diterbitkan AirNav Indonesia. Dan larangan tersebut berlaku atas Rabu (19/04) pukul 00.00 WIB (17.00 UTC) sampai Minggu (23/04) pukul 23.59 WIB (16.59 UTC).