Manchester United Amburadul Tanpa Bruno Fernandes

Manchester United tidak bisa bermain tanpa Bruno Fernandes alias amburadul, menurut Gary Neville, memakai sang legenda Setan Merah bingung memakai inkonsistensi performa tim.
Anak asuh Ole Gunnar Solskjaer kerap mencari momen munculnya individu sebagai pengubah jalan hingga hasil akhir permainan sejenjang musim 2020/21 ini.
Yang terkini ada dengan kemenangan 3-1 atas West Ham United akhir pekan lalu, demi Fernandes hadir dari bangku cadangan dalam babak terutama saat United berjuang keras mengamankan kemenangan comeback kelima berendeng mereka dalam Liga Primer Inggris.
Sang playmaker Portugal, bersama memakai Marcus Rashford, terbukti menjadi pemain kunci bagi Setan Merah demi London Stadium, selama Paul Pogba menambah keunggulan United demi babak kedua memakai tendangan jarah habis nan brilian.
Neville mengaku bingung beserta performa United musim ini, karena walaupun menduduki tempat kelima klasemen senyampang, pagemarn Solskjaer kerap bergantung ala pemain tertentu.
Eks bek kanan United itu mengatakan kepada Sky Sports: "Yang dimiliki Manchester United adalah empat atau lima pemain penentu hasil, pengubah permainan, yang berperan dalam beberapa momen."
"Kekhawatiran saya adalah untuk jangka berjarak karena Anda membutuhkan kekompakan performa yang bagai sebuah pembentukan identitas. Saya belum bisa melihat itu."
"Mereka tidak bisa main tanpa Bruno. Saya tidak peduli mengapa. Ia memang pemain yang sangat bagus, tapi sewajibnya lewat [Donny] Van de Beek, [Paul] Pogba, dan [Scott] McTominay di lini tengah, plus [Mason] Greenwood, [Edinson] Cavani dan [Anthony] Martial, sewajibnya tim bisa tampil suntuk lebih baik daripada itu."
"Begitu Bruno menganut - maka Rashford yang agak mungkin membawa dampak adi - tapi pengaruh Bruno pol lebih adi [mengubah permainan]."
Inkonsistensi United sudah dianggap parah oleh Neville, bahwa memberi gambaran betapa mudahnya tim menampilkan performa buruk dan selaku bagus ketika ada pemain-pemain ibarat Bruno, ibarat bahwa terlihat jauh didalam kampanye awal musim ini hadapan Liga Champions.
"Anda melihat pertandingan mereka lewat Anda berpikir: 'Apa itu?'. Mereka pergi ke Turki lewat main buruk, lalu mereka mengalahkan Leipzig 5-0 dalam kandang," lanjut Neville.
"Performanya naik-turun, bahkan bukan ketimbang satu laga ke laga lainnya, ini satu babak ke babak berikutnya. 20 menit lawan West Ham mereka brilian, tapi demi sebagian hebat mereka hadapan bawah standar."
"Mereka layak konsisten tapi saya tidak yakin mereka bisa, sebab ini adalah pemain-pemain yang bermain secara individu, mereka tidak menyatu."