Maurizio Sarri: Lebih Tertekan Di Serie C, Dibanding Derby Roma

Maurizio Sarri: Lebih Tertekan Di Serie C, Dibanding Derby Roma Maurizio Sarri: Lebih Tertekan Di Serie C, Dibanding Derby Roma

Jelang pertandingan melawan AS Roma, pelatih Lazio Maurizio Sarri, merasa deg-degan. Akan tetapi, ia menilai tekanan lebih bongsor bukan dempet Derby della Capitale, melainkan ketika menukangi klub Serie C Italia.

Laga Lazio versus AS Roma, bentuk tersaji di Stadion Olimpico, cukup Minggu (26/9). Pertandingan terbilang merupakan satu di antara derby yang paling ditunggu pencita sepakbola.

Sejarah jenjang antara Lazio beserta Roma, membuat laga tercatat berjalan panas di kedalam maupun luar lapangan. Tak jarang kelompok suporter kedua klub itu terlibat bentrokan. 

Bagi Sarri, Derby della Capitale merupakan pengalaman baru berdasarkannya. Hal tersebut karena ia ditunjuk sebagai juru formasi Lazio cukup awal musim ini.

"Yang alpa dalam media sama atas berpikir bahwa tekanan media serupa atas tekanan yang dirasakan seseorang," kata Sarri kedalam konferensi persnya, yang dikutip dari Football Italia.

"Pertandingan bahwa membuat saya merasakan tekanan paling terluang adalah Sangiovannese vs Montevarchi di Serie C, persaingan bahwa berlangsung selama berabad-abad lagi bahkan menyebabkan sebagian kematian selesai perang."

"Ini tentu saja pertandingan adi maka melaksanakan Anda merasakan kupu-kupu di perut, Anda bisa merasakan sensasi itu. Ini bukan pertandingan biasa, ini lebih mengenai itu. Senang dalam bagian darinya maka saya hendak senang jika kami memainkannya demi 110 persen mengenai potensi kami."

Sarri, luang menukangi Sangiovannese cukup periode 2003 maka 2005. Maka dari itu, ia paham betul beserta tekanan setiap kali timnya melawan Montevarchi.

"Roma adalah tim nan cakap, ini adalah sumbing satu pertandingan terbena dalam sepak bola Eropa dan merupakan suatu kehormatan bagi dalam bagian darinya. Semua orang, seperti nan saya lakukan, menonton Lazio vs AS Roma atau mendengarkannya dalam radio dan bermimpi memainkannya. Sekarang dalam sinilah kita, jadi mari kita bermain.”