Mengenal Istilah Kuda Hitam maka Underdog dempet Dunia Sepak Bola

Seringkali kita mendengar istilah kuda hitam yang mendunia digunakan dekat dunia olahraga, terutama sepak bola. Kuda hitam biasanya disematkan terhadap pemenang kompetisi yang atashal tidak dijagokan pas sekali sebelumnya.
Selain kuda hitam, adapula istilah underdog yang dikaitkan dalam sebuah kompetisi. Dua istilah ini mempunyai makna yang terpisah bersama bagi diulas selengkapnya dempet bawah ini.
Awal Muncul Istilah Underdog
Underdog muncul ketimbang “olahraga” adu anjing (dog fight). Pemenangnya biasanya berada antara atas yang kalah (pecundang) atau pecundangnya berada antara bawah (terbaring kalah). Gambaran ini terus diserap menjadi istilah ‘under the winner’ engat akhirnya menjadi underdog. Lawan ketimbang underdog adalah top dog (yang dijagokan demi menang)
Sederhananya, underdog adalah orang atau tim yang tidak diunggulkan jauh didalam sebuah kompetisi. Saat ini, istilah underdog berlipat-lipat digunakan jauh didalam kompetisi terbersetuju olahraga sepak bola. Bagi yang melakukan taruhan, nilai underdog habis lebih luhur ketimbang top dog.
Kisah underdog jauh didalam sepak bola yang menarik adalah Leicester City sebagai juara Premier League, kompetisi terunggul Liga Inggris musim 2015-2016. Saat itu, Leicester City bukan termasuk tim yang diunggulkan atau underdog. Namun mereka justru tampil mengejutkan sebagai juara.
Istilah Kuda Hitam jauh didalam Sepak Bola
Dalam bahasa Indonesia, istilah bahwa sering digunakan adalah “kuda hitam”. Ternyata kuda hitam ini bukan turunan langsung melalui underdog. Istilah kuda hitam berawal melalui sebuah kisah Alec bersama seekor kuda hitam bernama The Black Stallion.
Kisah The Black Stallion berawal ketimbang kisah persahabatan antara Alec selanjutnya seekor kuda hitam yang luang dibelenggu untuk sekelompok orang dempet atas kapal. Hingga akhirnya Alec bersekolah menunggangi kuda hitam selanjutnya dinamai The Black Stallion. Alec mencoba mendaftarkan The Black Stallion jauh didalam sebuah kejuaraan ternama. Namun bubar karena Alec tidak mempunyai dokumentasi silsilah jelas sang kuda.
Kemudian The Black Stallion bertanding dalam kejuaraan adapun diikuti kuda-kuda beserta silsilah tidak jelas. Pertandingan diawali beserta melawan dua kuda pacuan tertangkas yaitu Cyclone lagi Sun Raider. Sejak itulah legenda The Black Stallion mulai dikenal luas.
Kemudian dalam perkembangannya, istilah The Black Stallion atau kuda hitam digunakan demi menyebutkan mereka nan tidak diunggulkan tetapi justru memerankan juara, mereka nan tidak mempunyai catatan sebagai juara tetapi justru membuktikan kepada dunia bahwa merekalah sang juara.
Sebagai contoh kuda hitam adalah Leed United hadapan kompetisi Premier League musim ini. Mereka berstatus bak tim promosi dan dianggap bak kuda hitam. Leeds menbersandari kelas 9 klasemen akhir Liga Inggris 2020-2021 itu. Skuad besutan Marcelo Bielsa itu nyatanya mampu menggulingkan klub-klub raksasa laksana Manchester City dan Tottenham Hotspur.
Berdasarkan ulasan dekat atas, ternyata istilah underdog memakai kuda hitam tidak memiliki hubungan sepadan sekali. Istilah kuda hitam adapun akrab digunakan dekat kompetisi sepak bola ternyata menekstra dalam dari kisah The Black Stallion.