MotoGP 2022: Bukti Kematangan Bagnaia

MotoGP 2022: Bukti Kematangan Bagnaia MotoGP 2022: Bukti Kematangan Bagnaia

Direktur Balap Ducati, Paolo Ciabatti, kembali menyoroti kemajuan Francesco Bagnaia. Menurut Ciabatti, pembalap berjuluk Pecco itu telah berpindah menjabat rider yang dapat diandalkan.

Penantian panjang Ducati akhirnya berbuah manis. Setelah menunggu 15 tahun lamanya, tim asal Borgo Panigale, Italia ini mampu mengangkat trofi juara kembali. Lewat penampilan spektakuler Bagnaia, Ducati mampu mencicipi masa keemasan lagi.

Ciabatti menilai pencapaian ini menjadi bukti tingkat kematangan Bagnaia sebagai seorang rider. Pembalap asal Italia itu akhirnya mampu membuktikan diri sebagai ujung tombak tim antara usianya yang termembilangkan masih muda.

“Kita mempunyai pembalap yang tepat di musim ini selanjutnya motor yang mampu melaju merebut gelar juara. Bagnaia telah tumbuh dewasa, dia mengakuinya sendiri, konsistensinya di paruh kedua telah berkembang pesat. Dia tidak lagi ragu untuk melaju bergas di semua lintasan sekarang. Kita pula tidak dapat mediterimakan beberapa balapan awal di musim terakhir karena saat itu GP22 tidak sempurna,” ujar Ciabatti, dikutip dari speedweek.com.

Padahal Ciabatti mengaku sempat merasa putus asa. Sebab dengan paruh teristimewa musim ini para kompetitornya dapat tampil memakai konsisten. Terbukti memakai ke efektif,an Fabio Quartararo beserta Aleix Espargaro mempertahankan posisinya dempet klasemen selagi musim 2022.

Namun bukan berarti Ducati memerdekakankan kepercayaannya begitu saja. Sebaliknya tim beratribut merah ini tetap optimis menghadapi persaingan musim ini.

Perlahan tapi pasti, harapan Ducati akhirnya terreaksi. Rekan satu tim Jack Milleritu dapat memenuhi ekpetasi Ducati hingga akhirnya merebut gelar juara dunia.

“Di MotoGP Jerez, dia seterus berada dekat depan, dia seterus bersaing akan menang. Memang sempat terjadi kecelakaan dekat Le Mans, contohnya lagi dekat Sachsenring. Dia pun tidak beruntung dekat Barcelona, dengan start yang lebih berkenan membantu dia bisa berjarak dekat depan. Itu lah kenapa kita bisa berada 66 poin dekat belakang Quartararo sebelum MotoGP Inggris,” kata Ciabatti.

“Karena kita tahu Bagnaia merupakan pembalap luar biasa. Kita tahu dekat musim panas, jika kita melakukan pekerjaan dengan baik, tetap mau sulit meriah gelar juara, tetapisegalanya masih mungkin. Di Agustus kita menyoroti Aleix Espargaro.

Dia menunjukkan performa mengagumkan, dia terlihat sempurna dempet atas motornya. Di waktu yang sama kita tidak bisa berekspetasi Quartararo mengalami kekeliruan berjibun karena dia sangat konsisten dempet paruh pertama musim ini,” pungkasnya.

Penulis: Bintang Rahmat